Merekam Aliran Keuangan, Emang Penting?





Baru masuk langsung keluar, kok. Apanya yang ingin dicatat? Kemungkinan demikian beberapa kita akan memberi komentar. Imbuhkan barisan orang yang bermusuhan dengan administrasi.

Karena sangat tidak ada inspirasi ingin menulis apa, mumpung keuangan saya cocok kepepet di beberapa bagian, lebih bagus menulis. Mudah-mudahan dapat cukup meregangkan saraf, atau lebih tegang? Entahlah.
Pada saat kuliah, saya ketahui rasa-rasanya jadi panitia Latihan Menengah Kepemimpinan Mahasiswa (LMKM), program umum training mahasiswa gitulah. Kedudukan bendahara. Tidak ada potongan saya dapat dipercayai, talenta akuntansi boro-boro. Ketua bagian senat mahasiswa salah pilih, tentu.

Bukan apa-apa, pikirkan seorang mahasiswa labil diberikan Rp 30juta, kontan! Uang semuanya! Untungnya, walau berteman dengan kekurangan semenjak kecil, tidak mempan pemikiran untuk menilep barang seribu. Beban selanjutnya ialah membuat laporan terinci, Rp 100,- juga harus jelas ke mana pemakaiannya. Ini uang mahasiswa, bung.

Sukurnya, si ketua bagian ingin membantu saya membuat neraca keuangan. Dan melekat semua nota berbelanja di HVS, jenis kliping demikian.

Saldo yang masih tetap belasan juta itu sukses dikembalikan di bagian keuangan universitas. Laporan diterima, tidak ada protes. Aman.

Pada tahun akhir kuliah, saya sempat service di organisasi non-pemerintah, Pusat Pengambangan Anak (PPA), untuk tutor remaja. Salah satunya pekerjaannya berbelanja bulanan serta kumpulkan nota. Mengelolah Rp 30 juta sempat, ini cuma Rp. 5 0ribu/bulan bukan permasalahan dong. Belajar setia kasus kecil.

Bujukan kecil seringkali tiba. Bila bahan yang dibeli bulan kemarin masih ada, buat apa beli lagi di bulan ini? Sedang harus kumpulkan bukti berbelanja. Bila tidak dipakai, budget dihapus tahun kedepan. Jika saya loyo iman, mudah buat memfiktifkan nota. "Kemauan baik" ini bersebaran di seputar.

Waktu selanjutnya, saya merantau di Surabaya, hidup ngekos, harus mengatur keuangan pribadi. Saat itu tidak teringat membuat catatan keuangan sebab menganggap punyai bertambah. Asal dapat makan-bayar kos-isi bensin, sisihkan untuk orangtua, ada angka isi rekening; aman. Di waktu ini saya melepaskan proses.

September 2019, saya jadi sukarelawan gempa di Lombok. Semasa tiga bulan, saya harus mengurus serta memberikan laporan tiap rupiah dana sponsor.


 

Postingan populer dari blog ini

Jalapenos created a comparable quantity of fruit in each the

all coral reefs could deteriorate over the next few decades.